Powered By Blogger

Senin, 25 Agustus 2008

TB Resisten Ternyata Dapat Diobati
oleh Redaksi 25/08/2008 @ 23:15

TUBERKULOSIS atau TB yang sudah resisten dengan berbagai perawatan dan pengobatan ternyata dapat diatasi dengan terapi agresif. Resistensi obat yang dialami para penderita TB terkait erat dengan meningkatnya angka kematian. Setidaknya 7 persen kasus infeksi meninggi di seluruh dunia gara-gara resistensi ini.Kekhawatiran ini sekarang berkurang karena ternyata para ilmuwan menemukan cara baru untuk mengobati TB, yakni dengan terapi kombinasi, sekurangnya lima obat. Demikian laporan dari Jurnal LANCET menyebut.Para ahli di Inggris sendiri mengatakan bahwa ini merupakan kabar baik. Namun tentu saja, sumber daya perlu dikerahkan untuk penelitian lanjut. Multi Drug Resisten (MDR) pada TB di Inggris sendiri mencapai 50 hingga 70 persen setiap tahun, terutama untuk mereka yang menggunakan obat isoniazid dan rifampin.Namun dalam kasus TB yang mengalami resisten secara ektensif atau extensively resistant (XDR), sekurangnya dua dari tahap kedua perawatan tidak terlalu bermanfaat untuk dijalankan. Beberapa ahli berspekulasi bahwa XDR TB efektif bila tak diobati. Namun, fakta menunjukkan 52 orang mati dalam 16 hari di Afrika Selatan setelah penyakit ini mewabah di antara para pasien HIV.Dalam penelitian terakhir yang dilakukan pada 600 pasien yang mengalami resistensi TB di Rusia, para peneliti menemukan bahwa nyaris 5 persen dari mereka mengalami XDR-TB. Setiap pasien dirawat berdasar strain penyakitnya. Tujuannya untuk menyediakan sekurangnya lima obat berdasar strain khusus yang diidap sehingga pengobatannya bisa diterima atau tepat sasaran.Hampir setengah dari pasien TB jenis XDR dan 67 persen pasien TB MDR teratasi dengan baik. Ketua peneliti, Dr. Salmaan Keshavjee dari Sekolah Kedokteran Harvard, Amerika Serikat mengatakan," Managemen yang agresif atas infeksi yang terjadi sangat mungkin dilakukan dan dapat mencegah meningkatnya kematian dan transmisi yang lebih jauh lagi strain bakteri yang resisten terhadap obat."Dr. John Moore-Gillon, juru bicara British Lung Foundation mengatakan, kabar buruknya adalah TB jenis XRD sudah muncul dan menyebar. "Masalah yang kita punya adalah kontrol yang tidak memadai atas penyakit ini. Perlu adanya upaya keras untuk mengatasi persoalan ini dengan program yang terstruktur dan menyeluruh."John mengungkapkan bahwa yang paling penting dari laporan di jurnal ini adalah bahwa TB jenis XDR dapat diselesaikan meski dengan biaya yang sangat mahal. TB- MDR, kata John butuh biaya puluhan ribu. Tapi TB XDR butuh lebih dari itu./BBC
Khitan Cegah Kena HIV

Sydney - Kabar baik bagi pria-pria yang telah dikhitan. Para ahli sepakat khitan terbukti efektif menekan penularan HIV. Jika dilakukan di seluruh dunia, 2 juta infeksi baru HIV bisa dicegah."Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan," jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.Kesimpulan tersebut didapat setelah 3 penelitian yang diadakan di Afrika. Semua penelitian membuktikan keefektifan khitan untuk mencegah penularan HIV. Khitan bisamenurunkan resiko penularan HIV hingga 60 %.Jika khitan ini dilakukan di seluruh dunia, maka bisa mencegah 2 juta infeksi baru HIV dan 3 ratus ribu kematian di sub-Sahara Afrika selama 10 tahun.Bailey dalam konferensi itu juga mengajak pemimpin negara berkembang untuk mempromosikan khitan kepada warga laki-lakinya. Namun dia menyadari bahwa itu tidak mudah, karena khitan bukan hanya praktik medis sederhana. Khitan telah identik dengan budaya, agama, dan kepercayaan tertentu."Untuk itu tidak mudah bagi menteri kesehatan atau politisi untuk menyebarkan perlunya khitan di negara yang tidak punya tradisi itu," kata Bailey.Namun jika promosi pentingnya khitan ini tidak dimulai dari sekarang, akan lebih berbahaya untuk jangka panjang, karena semakin banyak yang akan terinfeksi HIV."Waktu yang tepat adalah sekarang,"
2009, Pengidap HIV/ AIDS Di Sulsel Capai 5000
oleh Redaksi 25/08/2008 @ 23:09

MAKASSAR, SENIN - Komisi Penangulangan Aids (KPA) Sulawesi Selatan memprediksi pengidap HIV-AIDS di Sulsel tahun 2009 mencapai 5000 orang. "Perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap perkembangan kasus ini masih minim," kata Ketua KPA Sulsel, Alimin Maidin di Makassar, Senin.Sejauh ini kasus penyebaran HIV AIDS di Sulsel telah mencapai 2000 orang. jumlah itu diperkirakan akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun ini. Hal itu disebabkan, perilaku seks begitu bebas. "Saya prediksi tahun depan akan meningkat, apalagi itu baru yang terdeteksi," ujarnya.Alimin menyayangkan sikap pemerintah Provinsi Sulsel yang mengaku tidak mampu membiayai penanggulangan penyebaran kasus HIV /AIDS. Pemprov Sulsel belum memiliki komitmen yang baik dalam upaya penanggulangan AIDS terutama alokasi anggaran. Dia mengharapkan, pemerintah provinsi dapat memperketat pengawasan di sejumlah tempat hiburan malam atau lokasi-lokasi yang rentan terjadinya penyebaran virus HIV. Mestinya, sudah harus ada keberanian menerapkan 100 persen kondom pada tempat-tempat rentan, harus ada "law enforcement" dan, siapa yang melanggar maka tempatnya harus ditutup." KPA Sulsel juga menghimbau KPA Kabupaten/Kota untuk terus melakukan penyuluhan ke masyarakat. Propinsi sulawesi selatan termasuk 10 provinsi dengan kasus AIDS tertertinggi di Indonesia, tegasnya.Sekretaris KPA Nasional, Nasfiah Mboi mengatakan, KPA Nasional gagal dalam menanggulangi masalah penyebaran HIV/AIDS di Indonesia. Sejak krisis moneter terjadi di Indonesia pada 1998 lalu, kasus HIV / AIDS di Indonesia terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Departemen Kesehatan hingga akhir Juni 2008 lalu jumlah pengidap HIV-AIDS di Indonesia telah mencapai 12.000 orang lebih./Antara(www.infeksi.com)